Wednesday, January 16, 2008

Bakrie Telecom Rights Issue Rp 3 Triliun

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) segera melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) senilai Rp 3 triliun. Dana tersebut diperkirakan dapat diperoleh perseroan pada pertengahan Maret 2008 dan akan digunakan untuk mencapai target perusahaan meraih 14 juta pelanggan pada tahun 2010. Melalui rights issue ini, BTEL memprediksikan nilai earning per share (EPS) perseroan akan melonjak tiga kali lipat dalam tiga tahun mendatang.

Rights BTEL akan ditawarkan pada harga pelaksanaan Rp 350 per lembar saham. PT Danatama Makmur bertindak sebagai pembeli siaga.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/1), Anindya N Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk, menyatakan optimistis pasar akan mengambil rights issue BTEL mengingat pencapaian perusahaan yang sangat baik pada tahun 2007. Perusahaan ini baru saja memenangkan tender sambungan langsung internasional.

Bakrie Telecom mencatat prestasi mengesankan selama 2007. Jumlah pelanggannya meningkat tajam menjadi 3,8 juta dari sebelumnya 1,5 juta pelanggan di tahun 2006. Padahal, target awalnya cuma dipatok 3,6 juta pelanggan.

Jangkauan wilayah layanannya pun bertambah luas sejak diperolehnya lisensi nasional pada akhir 2006. Pada tahun 2007, BTEL berhasil mengembangkan jaringan layanan ke 17 kota nasional sesuai target sehingga total daerah yang dilayani operator Esia, Wifone dan Wimode ini bertambah menjadi 34 kota nasional.

Seiring pencapaian tersebut, kinerja keuangan perusahaan yang berdiri tahun 1993 ini tumbuh positif selama 2007. Pendapatan kotor perseroan, EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization) dan laba bersih mencapai peningkatan melebihi 80 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2007, BTEL mendapatkan pinjaman sindikasi senilai 145 juta dollar AS dari lembaga keuangan asing yang dikoordinir Credit Suisse Bank selaku lead arranger. Selain itu BTEL mendapatkan pula plafon pembiayaan senilai 125 juta dollar AS melalui jalur vendor financing dan memperoleh dana obligasi senilai Rp 650 miliar.

Menurut Anindya, dengan mengacu pada tingkat pertumbuhan saat ini, perseroan merasa perlu untuk melakukan percepatan investasi guna memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kapasitas agar dapat melayani pelanggan dengan lebih banyak dan lebih baik. Sehingga kami mentargetkan pelanggan sebesar 14 juta pelanggan pada tahun 2010 mendatang, dimana 7 juta pelanggan ditargetkan dicapai di akhir tahun 2008.

Untuk menggapai target tersebut, BTEL menganggarkan belanja modal (capex) 600 juta dollar AS yang akan didanai dari rights issue Rp 3 Triliun dan selebihnya dari vendor financing serta dana kas internal perusahaan.

Anindya berharap rights issue ini akan membuat struktur permodalan perseroan menjadi jauh lebih kuat sehingga memiliki tingkat fleksibilitas guna pencarian sumber pendanaan untuk pengembangan perusahaan lebih jauh di masa mendatang.*

No comments: